Penyebaran Islam di Indonesia, Sejarah dan Metode Penyebarannya

SOFT PULSA - Supplier Agen Pulsa Elektrik dan PPOB

Sejarah Islam di Indonesia telah melewati perjalanan yang panjang dan kaya akan pengaruh budaya, sosial, dan politik. 

 Islam diyakini telah masuk di bumi Nusantara ini sejak abad ke-7 Masehi. Islam masuk melalui Pantai Barat Sumatera, tepatnya di Barus. Bukti yang menyebut Islam masuk pada abad ke-7 di antaranya ditunjukkan oleh berita China dari zaman Dinasti Tang. Dijelaskan dalam catatan tersebut bahwa pada tahun 674 M, terdapat perkampungan bernama Barus atau Fansur, yang dihuni oleh orang-orang Arab yang memeluk Islam. 

Bukti lain yang menguatkan masuknya Islam pada abad ke-7 adalah Makam Mahligai. Komplek makam tua ini berada di atas bukit dan sekitar 215 pasang nisan. Dalam komplek makam tersebut, terdapat satu nisan bertuliskan ‘Syekh Rukunuddin, wafat tahun 672 M atau 48 H’. Artinya hanya selisih satu abad setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Komplek makam mahligai memiliki luas mencapai 3 hektare. 

Di sini terdapat makam Syech Imam Khotil Muazamsyah Biktibai, Syech Samsuddin Min Biladil Fansury (dari negeri Fansyuri), dan Syech Zainal Abidin, Syech Ilyas, Syech Samsuddin, serta makam-makam lain pengikutnya. Selain makam, bukti masuknya Islam juga terdapat benda-benda kuno bersejarah seperti perhiasan, mata uang dari emas, dan perak, prasasti dan fragmen arca. 

Metode Penyebaran Islam di Nusantara Penyebaran Islam di Nusantara dilakukan dengan pendekatan damai, adaptif terhadap budaya lokal, serta toleransi terhadap keberagaman. Dengan cara tersebut, Islam berhasil meraih tempat yang kuat di hati masyarakat. 

Berikut ini adalah beberapa cara penyebaran Islam di Nusantara: 1. Melalui Jalur Perdagangan Islam diperkirakan masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan sejak abad ke-7 hingga abad ke-11. Achmad Syafrizal dalam penelitiannya yang berjudul Sejarah Islam Nusantara dalam Jurnal Islamuna (2015) menyebutkan, sejak awal abad Masehi, kaum pedagang asing sudah mengunjungi beberapa pelabuhan di Nusantara, seperti Aceh, Barus, Palembang, Sunda Kelapa, dan Gresik. 

2. Melalui Jalur Pernikahan Pernikahan menjadi salah satu cara penyebaran Islam di Nusantara. Jalur pernikahan ini ditempuh para ulama sekitar abad ke-11 hingga ke-13 M. Windriati dalam Buku Siswa Sejarah Indonesia SMA/MA menyebut, umumnya saudagar yang menikah adalah orang-orang kaya dan terpandang. Sehingga, para putra-putri raja yang akan dipersunting harus masuk Islam terlebih dahulu. Jalur ini memiliki andil besar dalam persebaran Islam di Nusantara. 

3. Melalui Jalur Pendidikan Jalur pendidikan ini dibentuk oleh para da’i yang mengabdikan dirinya untuk menyebarkan Islam ke wilayah baru, salah satunya Nusantara. Para da’i penyebar agama Islam ini bukanlah pedagang, melainkan murni menjalankan misi untuk membawa ajaran Islam ke wilayah baru yang belum tersentuh Islam. Dalam praktiknya, mereka dipandu oleh para pedagang. Jalur pendidikan ini memegang peranan yang cukup penting. Sebab, melalui dakwah Islam yang semula dikenal di pantai-pantai sepanjang jalur perdagangan, akhirnya bisa berkembang luas hingga ke pulau-pulau Indonesia bagian timur. 

4. Melalui Jalur Akulturasi Budaya Agama Islam masuk ke Indonesia tak luput dari peran akulturasi budaya yang dilakukan oleh para da’i. Hal ini terjadi sekitar abad ke-12 hingga ke-14 M. Cara ini salah satunya dilakukan melalui pertunjukan wayang yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga. Ada juga strategi penyebaran Islam melalui permainan musik yang dilakukan oleh Sunan Bonang. 

5. Melalui Jalur Politik Penyebaran Islam di Nusantara juga dilakukan melalui pendekatan politik. Salah satunya adalah berdirinya Kesultanan Demak yang kental dengan peran Walisongo. Pemimpin pertama sekaligus pendiri Kesultanan Demak adalah Raden Patah yang merupakan putra dari Brawijaya V, raja terakhir Majapahit. Berdirinya Kesultanan Demak ini memudahkan penyebaran Islam di tanah Jawa. Ketika seorang raja telah memeluk Islam, maka rakyat pun akan berbondong-bondong mengikutinya.

Sumber: https://uici.ac.id/penyebaran-islam-di-indonesia-sejarah-dan-metode-penyebarannya/

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Artikel